Senin, 16 April 2012

MOTIVASI

 Bagaimana seseorang melakukan tingkah laku tertentu? Apa yang mendasari perbuatan seseorang? Kenapa seseorang melakukan hal tertentu yang orang lain tidak lakukan?  Pertanyaan-pertanyaan tersebut dan pertanyaan semacamnya sering kita tanyakan pada individu yang melakukan tingkah laku tertentu yang semuanya bermuara kepada apa yang mendorong manusia bertingkah laku tertentu.

Suatu kondisi yang mendorong (dorongan) atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/tingkah laku disebut sebagai motivasi. motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motives (dorongan) (Nawawi, 2005). Motivasi hanyalah salah satu determinan dari tingkah laku.Menurut Maslow (1943), walaupun tingkah laku hampir selalu dimotivasi, faktor biologis, budaya, dan situasi turut berperan menentukan tingkah laku seseorang. Secara sederhana, dapat dikatakan orang yang termotivasi belum tentu akan menampilkan tingkah laku sesuai dengan dorongannya.

Tulisan ini hanya menggambarkan tinjauan teori motivasi secara singkat.

Teori-teori mengenai motivasi dapat dibagi menjadi dua bagian: (1) berdasarkan isi, dan (2) berdasarkan proses. Teori motivasi yang berdasarkan isi (content) mengasumsikan bahwa semua individu memiliki seperangkat kebutuhan yang sama. Teori ini menjelaskan faktor-faktor spesifik  yang mendorong seseorang dalam melakukan kegiatan. Intinya teori isi berasumsi kita memiliki kebutuhan yang sama dan termotivasi dengan cara yang sama.
Yang termasuk ke dalam teori ini diantaranya adalah:
1. Teori Hirarki Kebutuhan (Hierarchy of needs) dari Abraham Maslow.
2. Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg.
3. Teori Kebutuhan (needs) dari David McClelland.
4. Teori X dan Y dari McGregor.
5. Teori ERG dari Alderfer.

Sedangkan teori proses menekankan pada perbedaan dalam kebutuhan seseorang dan memfokuskan pada proses-proses kognitif yang membuat perbedaan tersebut. Teori ini menjelaskan motivasi berdasarkan bagaimana seseorang memberikan makna pada reward dan bereaksi dengan tingkah laku yang berbeda-beda.
Yang termasuk ke dalam teori ini diantaranya adalah:
1. Teori Harapan (expectancy theory) dari Vroom.
2. Teori Equitas (equity theory) dari Adam.
3. Teori Tujuan (goal-setting theory) dari Locke.
4. Teori Penguatan (reinforcement theory) dari Skinner.

Sedangkan berdasarkan bentuknya, motivasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Motivasi intrinsik. Motivasi ini dalah pendorong tingkah laku yang bersumber dari dalam diri individu, misalnya minat, kebiasaan diri, kebutuhan diri, dan lain-lain.
2. Motivasi ekstrinsik. Motivasi ini bersumber dari dorongan yang berasal dari luar diri individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya bertingkah laku tertentu. Misalnya seorang anak yang belajar dengan giat karena berharap dapat masuk ke sekolah favorit.


DAFTAR PUSTAKA:
1. A. H. Maslow (1943). A Theory of Human Motivation: Psychological Review.
2. Bower, G. H. (1991). The Psychology of Learning and Motivation: Advances in Research and Theory. Vol. 27. California: Academic Press Inc.
3. Nawawi, H. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif. Cetakan Keenam. Yoyakarta: Gajah Mada University Press.
4. Robert J. Sternberg. (2004). Motivation, Emotion, and Cognition: Integrative Perspectives on 3. Intellectual Functioning and Development. New Jersey:Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger