Kamis, 29 September 2011

Kesehatan Organisasi Sekolah


Salah satu sudut pandang untuk menganalisa sifat dasar organisasi adalah melalui istilah kesehatan organisasi. Kata kiasan “kesehatan” pertama kali digunakan oleh Matthew Miles[1] untuk mengamati karakteristik sekolah. Organisasi yang sehat di definisikan oleh Miles sebagai organisasi yang tidak hanya mampu bertahan dalam lingkungannya, tetapi terus berkembang dan berhasil dalam waktu yang lama. Uraian lengkap: download .

Miles mengembangkan suatu bentuk organisasi yang sehat dalam sepuluh aspek. Kesepuluh aspek ini merefleksikan tiga bentuk kebutuhan organisasi, yaitu:
1.      Task needs of a social system (kebutuhan akan tugas/pekerjaan sebagai suatu sistem sosial), yang termasuk dalam kebutuhan ini adalah :
a)      Goal Focus; anggota organisasi memahami tujuan organisasi dan menerimanya sebagai tujuan yang masuk akal. Lebih dari itu, tujuan juga harus sesuai dengan tuntutan lingkungan.
b)      Communication adequacy; informasi harus dapat berjalan dengan baik. Sistem komunikasi harus berjalan dengan baik dan bebas dari gangguan agar pesan/informasi yang disampaikan bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja dengan baik dapat diterima. Sistem komunikasi yang efisien tersebut membuat organisasi mampu mendeteksi ketegangan internal dan konflik yang terjadi, sehingga dapat menyelesaikannya.
c)      Optimal power equalization; yaitu kekuasaan (power) dan pengaruh (influence) disalurkan secara tepat. Bawahan memberikan pengaruh ke atasan dan ia juga merasakan bahwa pimpinan juga dapat melakukan hal yang sama. Penggunaan pengaruh, bagaimanapun juga tergantung pada kompetensi dan pengetahuan daripada posisi, kharisma, atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan permasalahan. Kolaborasi daripada paksaan menghasilkan organisasi yang sehat.
2.      Maintenance needs (kebutuhan pemeliharaan). Kebutuhan ini terutama berhubungan dengan kondisi internal organisasi, khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan pemeliharaan anggotanya.
a)      Resource utilization. Organisasi yang sehat mempergunakan sumber dayanya, terutama sumber daya manusia, dengan efektif. Terdapat ketegangan yang minimal, dimana beban pekerjaan pegawai tidak berlebihan (overloaded) ataupun menganggur (idle). Terdapat kesesuaian antara kebutuhan pegawai dan tuntutan organisasi. Manusia dalam organisasi yang sehat menyukai pekerjaannya dan memiliki pandangan positif bahwa mereka akan terus belajar dan berkembang serta memberikan kontribusi terhadap organisasi.
b)      Cohesiveness; pegawai memiliki identitas diri yang jelas dengan organisasi. Organisasi yang sehat memiliki anggota yang tertarik terhadap organisasi, bangga dengan keanggotaannya dan tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan organisasi. Mereka dipengaruhi oleh organisasi dan memberikan pengaruh dalam bentuk kerjasama. Singkatnya, mereka merasa bangga dengan organisasi dan merasa beruntung menjadi bagian dari organisasi.
c)      Morale; merupakan konsep kelompok. Morale adalah total dari perasaan-perasaan individu yang berpusat di sekitar perasaan nyaman dan kepuasaan kerja, kebalikan dari persaan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan.
3.      Growth and developmental needs (kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang).
a)      Innovativeness, adalah kemampuan organisasi untuk menciptakan prosedur baru, bergerak ke arah tujuan baru dan menjadi lebih unik dibandingkan organisasi lain.
b)      Autonomy, menggambarkan hubungan organisasi dengan lingkungannya. Organisasi yang sehat tidak memberikan reaksi secara pasif ataupun merusak terhadap lingkungan. Mereka menunjukkan kemampuan untuk tetap independen dari kekuatan lingkungan yang negatif dan mereka menggunakan lingkunggan dengan efektif.
c)      Adaptation. Organisasi yang sehat melakukan kontak yang efisien dengan lingkungan sekitar. Ketika kekuatan lingkungan tidak sesuai dengan tujuan organisasi, pemecahan masalah dan merestrukuturisasi strategi dimunculkan untuk menghadapinya. Singkatnya, organisasi yang sehat memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan korektif terhadap dirinya.
d)      Problem-solving adequacy, menggambarkan cara organisasi menanggulangi kesulitannya. Suatu sistem yang efektif adalah sistem yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan mudah, dan penyelesaiaannya berlangsung menetap. Dalam prosesnya, mekanisme pemecahan masalah adalah untuk menguatkan organisasi, bukan melemahkan.
Salah satu teori lain yang membahasa mengenai kesehatan organisasi dikemukakan oleh Lovey, Nadkarni dan Erde´lyi.[2] Suatu organisasi yang sehat dapat dicirikan melalui:
a)      Organisasi yang sehat dapat memuaskan kebutuhan konsumen dengan menyediakan nilai lebih pada konsumen sehingga mendapatkan legitimasi akan keberadaannya dan kemampuan untuk memelihara dirinya melalui penghasilan yang didapatkan.
b)      Organisasi yang sehat dapat memuaskan kebutuhan anggota di dalam organisasi dengan menciptakan lingkungan dimana anggota organisasi dapat tumbuh dan berkembang dan percaya bahwa keberadaan mereka memiliki arti bagi perusahaan sehingga dapat memenuhi tujuan dirinya dan organisasi.
c)      Organisasi yang sehat memenuhi persyaratan ekonomi dengan menggunakan sumber daya yang dimilliki secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya.
d)     Organisasi yang sehat mempertahankan keseimbangan antara tiga ciri tersebut diatas dengan mengembangkan struktur dan budaya organisasi yang mendorong, dan mempertimbangkannya dalam mengambil keputusan.
e)      Organisasi yang sehat tumbuh dan berkembang setiap waktu, meningkatkan jangkauannya dan  atau memiliki kemampuan untuk menanggulangi permasalahan yang kompleks.
f)       Organisasi yang sehat hidup secara harmonis dengan lingkungan sosial dan ekonominya.
Jadi, organisasi yang sehat adalah kondisi holistik dari enam kriteria yang dicapai oleh organisasi dalam derajat yang tinggi secara bersama-sama. Singkatnya, organisasi yang sehat adalah organisasi yang memiliki kemampuan untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan, baik yang ditimbulkan dari dalam maupun dari luar dan dapat memanfaatkan setiap kesempatan dengan cukup cepat sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dan atau ketidakpuasan dari para pemegang saham tidak menetap dan muncul kembali.
Uraian Selengkapnya Download Di:

http://www.ziddu.com/download/16566249/KESEHATANORGANISASISEKOLAH.docx.html


[1] Hoy, W. K., Tarter, C. J., & Kottkamp, R. B. op. cit., hal. 15.
[2] Imre Lovey and Manohar S. Nadkarni with Eszter Erde´lyi loc. Cit., hal.19.

1 komentar:

  1. Kesehatan organisasi sekolah merupakan hal baru. kayanya boleh juga buat bahan sekripsi

    BalasHapus

Powered By Blogger