Sabtu, 24 Oktober 2009

Peran orang tua dalam pendidikan anak

Pendidikan untuk anak tidak bisa dilepaskan dari peran orang tua. Orang tua dan guru merupakan satu tim dalam pendidikan anak, namun harus disadari, orang tua memegang peran yang paling menentukan dalam pembentukan moral dan kognitif anak.

Menurut Hurlock (1978), keluarga memberikan sumbangan terhadap perkembangan anak dalam hal:
- memberikan perasaan aman
- orang-orang yang dapat diandalkannya dalam kebutuhan fisik dan psikologis
- sumber kasih sayang dan penerimaan
- model pola perilaku (role model) yang disetujui untuk penyesuaian diri dengan lingkungan sosial
- yang diharapkan bantuannya dalam memecahkan permasalahan
- bimbingan dan bantuan dalam mempelajari kecakapan/kemampuan yang dibutuhkan untuk penyesuaian dirinya dengan lingkungan
- pemberi rangsangan untuk mencapaikeberhasilan di sekolah dan kehidupan sosial
- bantuan untuk menyalurkan aspirasi yang sesuai dengan minat dan kemampuan
- sumber persahabatan sampai mereka cukup besar untuk mendapatkan teman atau bila teman di luar tidak ada.
Tidak semua keluarga dapat memberikan semua sumbangan tersebut.Tetapi tanpa memandang jenis keluarga, banyak diantara sumbangan ini pernah diberikan sehingga anak tumbuh dengan penyesuaian diri yang baik. sebaliknya, sebuah keluarga yang gagal memberi sumbangan yang penting ini, bertanggung jawab atas penyesuaian diri dan sosial yang buruk.

Siswa SMP masuk dalam tahapan perkembangan adolescent (masa remaja) dimana mereka mulai mengenal akan adanya tuntutan yang baru dari lingkungan. Erikson (dalam Crain, 1980)menyatakan bahwa tugas utama pada masa ini adalah untuk mengembangkan ego identity, yaitu perasaan akan siapa dirinya dan tempatnya di dalam masyarakat. anak mulai berpikir untuk dapat memenuhi tuntutan dari lingkungan dan bagaimana ia dapat terlihat baik oleh lingkungan sosialnya.
Bagaimanapun juga, rumah adalah sekolah pertama seorang anak dalam belajar bertingkah laku dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang dijadikan bekalnya dalam menghadapi tuntutan-tuntutan dari lingkungannya.

Banyak kasus yang penulis sempat tangani, hampir seluruhnya akibat dari kurangnya waktu orang tua untuk berinteraksi dengan anak mereka. kedua orang tua yang terlalu sibuk bekerja, orang tua yang membiarkan pendidikan anak pada lingkungan, atau dalam kasus ekstrim, orang tua yang sudah "angkat tangan" dalam mengasuh anak.

Dari semua faktor penentu kepribadian, keluargalah yang paling penting (Hurlock, 1978). keluarga adalah kelompok sosial pertama dengan siapa anak mengidentifikasikan dirinya. anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga dibading kelompok sosial lainnya. anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadian.

"Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?"
"Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu)." (HR. Aththusi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger